Memiliki tubuh yang atletis dan bugar merupakan dambaan banyak orang. Metodenya bervariasi, mulai dari olahraga berat dan mempertahankan gaya hidup sehat hingga minum susu tinggi protein, yang dianggap dapat mempercepat pembentukan otot.
Dengan mengacu pada beberapa penelitian, mengkonsumsi susu tinggi protein secara efektif dapat meningkatkan kekuatan, meningkatkan massa otot, dan membantu mengurangi lemak tubuh. Namun, sebaiknya pahami dulu apa dan bagaimana minuman susu berprotein tinggi yang digunakan.
Kandungan susu tinggi protein
Kandungan protein dalam susu berprotein tinggi biasanya berupa whey protein. Protein ini umumnya mengandung leusin dalam jumlah tinggi, Branched-Chain Amino Acid atau biasa disebut BCAA yang berperan dalam pertumbuhan otot.
Selain itu, whey protein mengandung sistein, yang membantu meningkatkan glutathione antioksidan penting tubuh, yang melawan radikal bebas.
Mengingat manfaat whey protein, tak heran jika protein ini menjadi salah satu suplemen yang paling sering digunakan oleh para atlet dan binaragawan.
Susu berprotein tinggi umumnya tersedia dalam bentuk susu bubuk instan, yang cukup dikocok dengan air dalam botol minum, sehingga dapat dikonsumsi hampir kapan saja.
Aturan makan susu tinggi protein
Meski memiliki banyak manfaat, Anda tidak bisa sembarangan mengonsumsinya. Setiap produk susu berprotein tinggi, seperti whey protein, memiliki aturan penggunaannya sendiri. Minuman susu tinggi proteini dapat dikonsumsi 1-2 scoop atau sekitar 25-50 gram per hari, biasanya setelah berolahraga.
Bagi para atlet dan mereka yang aktif berolahraga, untuk meningkatkan massa otot membutuhkan asupan protein yang lebih banyak setiap harinya, yang tentunya akan disesuaikan dengan berat badan dan intensitas latihan yang dilakukan.
Namun, untuk menghindari konsumsi protein terlalu banyak, Anda perlu mempertimbangkan jumlah protein yang Anda konsumsi di luar susu berprotein tinggi yaitu makanan.
Efek samping konsumsi susu tinggi protein
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa susu tinggi protein masih relatif aman, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang direkomendasikan oleh aturan pakai dan tidak berlebihan. Konsumsi whey protein yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, kembung, kram dan diare.
Namun, susu tinggi protein tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki alergi atau gangguan pencernaan terhadap protein dalam susu. Anak-anak dan ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi susu berprotein tinggi.
Untuk fungsi pembentukan otot yang optimal, selalu terapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan sehat dan nutrisi seimbang, berolahraga secara teratur dan cukup istirahat.
